Senin, 28 September 2015

Catur

..."Memperhatikan kepada salah satu wajah mereka yang serupa Iblis"...
Lucid dream journal, catatan mimpi bermaint catur
Sehari sebelum turnamen dimulai, para peserta diundang untuk menentukan kesepakatan peraturan yang akan digunakan. Pertemuan tersebut di-adakan pada sebuah rumah makan bertempat diujung jalan. Dia menjadi salah satu pesertanya, dalam antusias membuatnya hadir lebih awal dalam pertemuan itu, tak lama setelah itu oleh temannya, Rdi, datang bersama seseorang yang mungkin pasangannya, yang merupakan salah satu saudara Drym.

Terheran melihat situasi tersebut, lalu dia berkata kepada temannya itu...

..."(Bukannya) Dia itu saudara saya bro!"... Tanya Drym penasaran,

..."Tenang aja bro, mau pesan apa kamu"...

..."Ikan bakar, sudah lama tidak makan itu"...

..."Baiklah kalau begitu"...

Rdi mengajaknya meninggalkan tempat itu (?), menuju ke persimpangan yang jauh berada diujung jalan, dan sambil berjalan...

..."Mau kemana kita bro?"... Tanya Drym keheranan,

..."Cari makan, hehe"...

Di persimpangan ada sebuah truk kontainer diparkirkan, muatan truk tersebut berisi makanan berbungkus transparan yang dapat diketahui apa isinya. Tanpa ancang-ancang temannya menaiki kontainer tersebut lalu berada didalamnya. Drym menyadari bahwa itu adalah tindakan yang tidak seharusnya, hingga membuat dia khawatir. Memperhatikan sekeliling untuk memastikan yang berlangsung itu berjalan lancar, sambil melihat-lihat dia melanjutkan langkahnya menuju bagian ke depan kendaraan. 

Satu-persatu orang berseragam hitam mulai keluar dari pintu pagar yang berada disisi sebelah kiri didepan truk. Dia mengenal seragam yang mereka gunakan, seragam beserta atribut lengkap yang tidak salah lagi bahwa itu adalah seragam SATPOL. Terperanjat perasaannya seperti kucing yang dikejutkan, ketika dia baru saja menyadari dia tepat berada didepan sebuah markas utama satuan militer pada wilayah tempat tinggalnya! Tiba-tiba dia merasa bodoh.

..."Oh, tidak, ini tidak akan berakhir baik"...
Sambil membayangkan bagaimana nasib temannya yang masih berada didalam kontainer nantinya.

Untuk mengatasi kepanikan itu, dia memasuki wilayah markas dengan alibi untuk menemukan toilet. Seorang penjaga keamanan mengawasi gerak-geriknya, dia meyadari hal itu namun hanya bisa berpegang kepada niat alibinya, dalam menahan keringat yang sepertinya akan mengucur deras.

...

Sebuah toilet umum didalam kawasan itu, yang ternyata memang benar ada. Dia sangat bersyukur telah menemukan tempat itu, dan sesaat lagi rasa syukurnya akan hilang, ketika dia menemukan secara perlahan, tempat itu berubah menjadi sangat aneh...

Untuk memperkuat alibi-nya, dia harus berada ditempat itu lebih lama. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, melepas pakaian lalu digantungkan, juga dengan tambahan bumbu kekhawatiran "takutnya terkena air:... pikirnya.

...

Toilet Umum - Tempat itu berukuran cukup luas, dengan satu bak yang berukuran sangat besar. dipinggirnya terdapat enam sekat ruang yang terbagi di dua lokasi. Rintik air dari kran yang seolah baru saja digunakan, beserta air yang mulai melimpah sesaat ketibaannya. Tempat tersebut dengan satu ventilasi cahaya yang tidak sanggup untuk menerangi seluruh sudut ruang itu. Sehingga suasana ini mungkin cukup mencengkeram juga atmosfir horornya.

Tempat itu kebetulan sedang kosong ketika dia memasukinya. Itu adalah selepas senja (maghrib), ketika dia mulai melihat beberapa orang mengambil wudhu. Sehingga diapun menyadari bahwa toilet tersebut adalah milik sebuah masjid yang terletak didalam kawasan militer tersebut, perlahan suara seorang ustadz mulai terdengar.

...

Didalam toilet,
Keberadaannya mungkin sudah cukup lama ditempat itu, ketika dia mulai menyadari sedari tadinya ternyata banyak gerakan ditempat tersebut. Hingga terlihatlah mahluk yang bergerak itu berupa hewan yang hidup berkoloni. Beberapanya ada yang didalam air dan bergerak cepat, juga beberapanya yang mati di air itu juga. Beberapa berkerumun menyerupai bola, beberapa hanya melata kemana-kemana.

Drym hanya bisa keheranan dengan apa yang disaksikannya, ketika dia melihat beberapa hewan itu dengan ukuran yang tidak sewajarnya, atau bahkan belum pernah disaksikannya. Semua yang dilihatnya disaat itu mulai membuatnya 'tergidik', disertai rasa yang bergentayang disekujur tubuhnya hingga dia memutuskan untuk keluar. Dia mencari-cari pakaiannya yang seolah baru saja digantung, keseluruh tempat itu dia mencari namun tidak ditemukan.

Dalam pencarian itu ada sebuah lesatan hitam besar baru saja dia saksikan, lesatan tersebut terlihat sedang mencari-cari sesuatu. Alangkah terkejutnya dia, ketika dia mengetahui bahwa itu adalah mahluk dengan ukuran terbesar yang pernah dia lihat diantara yang baru saja disaksikannya. Mahluk tersebut dengan gerakan ling-lung yang aneh, sesaat dia menyadari bahwa "mereka" semua bukanlah semata  'Mahluk Didalam Toilet' [1], dia melihat 'mereka' semua lebih dari itu. Menambah keyakinannya ketika mahluk yang baru saja disaksikannya seolah didampingi para dayang!

..."Saya harus keluar dari tempat ini, sekarang!"...
Mengacuhkan apa yang dicarinya, sambil menuju keluar dengan hanya mengenakan set pakaian dalam.

...

Dream journal, catatan mimpi, Lucid dream
Dia berjalan disekitar masjid mencari-cari tempat yang lebih tertutup untuk memasang pakaiannya, yang dia temukan di tempat penitipan terbungkus plastik hitam, seseorang telah memberitahunya bahwa pakaian itu berada disana.

Berjalan dalam lirik pandangan mereka. Ceramah yang baru saja usai, dilanjutkan sesi tanya-jawab oleh satu persatu yang mulai bertanya, kemudian disambut oleh tanggapan oleh sang ustadz.

Drym mendengar salah seorang yang bertanya mirip dengan suara ayahnya, membuat dia berhenti sejenak untuk memastikan hal itu. Itu adalah benar ayahnya, juga baru menyadari bahwa sebagian besar para keluarga juga disana, dan suara yang bertanya  sebelum itu adalah suara adiknya. Dalam sebuah pernyataan yang mulai berbentuk tanya, ayahnya mulai sampaikan 'konklusi' atas masalah pelik yang menimpa semua. [2].

..."Kejadian yang seperti itu sekarang juga 'menjalar' kepada anak saya yang laki-laki"...
Ayahnya berkata memaksudkan tentang sebuah 'glitch' ; Weird Circum [3]

Melanjutkan perjalanan mencari ruang, dia juga melihat neneknya dengan tubuh yang lebih kurus (aslinya gendut), sedang berbaring dilatar-belakang masjid tersebut yang sedang melihat kepadanya. Diteras sebelah kanan masjid, dia menuju kesebuah pintu lalu mengenakannya disana. Dengan perasaan yang lebih tenang, kemudian dia berniat bergabung  dalam sesi tanya jawab yang ternyata baru saja usai.

...

Seorang laki-laki disisi kanan teras masjid, bersama sekelompok orang dibelakangnya, mereka melihat kearah Drym yang sedang menutup pintu. Pandangan tersebut berubah 'atmosfirnya' ketika mereka mulai berlaku --- menurunkan tangan menuju kakinya, disusul oleh beberapa orang diantara mereka, dan bertambah semakin banyak lagi --- aneh.

..."Kenapa mereka ini!"...

Dream journal, catatan mimpi, Lucid dream
Dia yang kebingungan akan hal itu, mulai bergejolak emosinya menuju kemarahan, juga berasama  rasa antara 'jijik dan cemas' yang bercampur-baur dalam hatinya ketika mereka tak tercegahkan. Sementara itu orang yang berada dibelakang Drym berusaha meleraikan tindakan yang mereka lakukan, yang malah membuat pelaku itu semakin ramai dan menjadi.

Drym mengangkat kedua tangannya bersejajar bahu, mencegah tindakan yang mereka yang dirasa 'nista' dengan sebuah papan catur besar yang tiba-tiba saja muncul digenggamannya, sambil memukulkan itu kepada masing-masing tangan mereka yang tetap melakukannya, hingga mereka mulai berhenti.

Perdebatan terjadi sesaat setelah itu antara dua kumpulan tersebut, tentang Drym, yang berada diantara mereka yang masih terlihat 'shock'.

Lalu kepada 'orang-pertama' yang melakukannya... Drym perhatikan dia dengan seksama, hingga perlahan terkuak jati dirinya yang seperti Iblis. 26-09-15 | 10:10 AM

...

[1] Mahluk itu adalah Koloni Kelabang dalam konsep Kerajaan.
[2] Kepada adiknya, Drym bertanya tentang kelanjutan dari turnamen catur, yang keberlangsungannya menjadi sebuah 'bencana' yang mengecewakan.
[3] Weird Circum, penulis mengistilahkannya seperti itu. Dan maksudnya juga mungkin sebaiknya hanya penulis saja yang memahami.

Tidak ada komentar: