Selasa, 27 Oktober 2015

Labirin Warna-Warna

...Suatu hari setelah momen terberat bagi mereka semua...
Lucid dream, dream journal, labirin warna warna, inside out
Dalam gambaran yang menyerupai apa yang ada, ketika pengalaman tersebut telah terjadi pada kehidupan nyata, ketika salah satu keluarga yang amat disayang telah berpulang kesisi-Nya. Sebuah kilas rangkum cerita tiada fantasi dan semacamnya, mungkin si "aku" hanya ingin mengingatkan dalam gambar kenangan yang mungkin terlewatkan.

...

Dia sedang menunggu saat itu, yang telah pergi, sedang menunggu sesuatu yang seperti "aku" yang sedang 'tersesat' disaat ini, atau mungkin juga kepada semua, dalam hening tanpa kata pada malam, dibawah cahaya ruang depan rumah mereka. Dia, yang telah pergi, ...

...

Disisi yang berbeda dirumah itu juga, mereka semua berkumpul dan saling mencari yang tiada, kepada dia yang jauh disana, kepada si dia yang telah lama pergi. Salah seorang dalam pencarian terkeras adalah Drym, hingga sampai pada suatu momen ketika dia telah lupa akan siapa yang dicarinya. Saudara yang membantu dengan apa yang ditawarkannya, berharap kepada dia yang keras mencari agar lebih segera untuk menemukannya. Namun pencarian itu baginya mulai seperti tetap akan sia-sia, disaat perlahan dia mulai menyadari bahwa bukan itu yang menjadi intinya, tapi adalah keberadaan mereka semua dan warna-warna, tentang apa yang mereka lakukan selayaknya.

Disekitar rumah mereka semua berkumpul, dalam niat temani dia yang paling lama pernah bersamanya, sang sahabat hidup dari dia yang telah pergi, temani dia untuk perkuat hatinya yang perlahan luntur termakan waktu dan kenangan dalam kesendirian. Mereka yang berkumpul sesekali mungkin berhasil kembali mewarnai hatinya, sesekali yang lain, lebih sering mengingatkan dia pada berada yang disana, dia yang telah mendahului mereka semua, ... 26-10-15 | 03:00 AM

Tidak ada komentar: